Gubernur Jawa Barat Saat Di Mapolda Jawa Barat |
Pemeriksaan Gubernur Jawa Barat tersebut berlangsung selama satu jam setengah. Gubernur Jawa Barat mengatakan bahwa pemeriksaan ini dilakukan oleh Polda Jawa Barat hanya dalam penyempurnaan saja karena semua pertanyaan mayoritas sudah ditanyakan dan diberi keterangan saat di Bareskrim Mabes Polri.
Namun, Kang Emil menyampaikan bahwa titik mula masalah kekisruhan ini dimulai ketika komentar Menkopolhukam Mahfud MD yang mengizinkan atau memperbolehkan orang untuk menjemput Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada 10 November 2020 lalu.
Sebelumnya,Menkopolhukam Mahfud MD diketahui sempat menyampaikan keterangan terkait penjemputan HRS di Bandara Soetta. Pada saat itu, diketahui Menkopolhukam Mahfud MD mengizinkan asalkan dilakukan dengan tertib.
Menurut Kang Emil, pernyataan tersebut menjadi tafsir yang berbeda dan kekisruhan di tengah-tengah masyarakat. Dari sanalah ribuan orang menafsirkan yang datang ke bandara dibolehkan selama tertib dan damai, sehingga terjadi kerumunan yang luar biasa. Nah sehingga karena ada tafsir ini seolah-lah diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta, di Jabar, dan lain sebagainya. Tutur Kang Emil kepada Media.
Maka, untuk mencapai suatu keadilan, Mahfud Md sebagai menkopolhukam pun diharapkan bisa bertanggung jawab. Menurutnya, bukan hanya kepala daerah yang harus diklarifikasi, sambung Kang Emil.
Mahfud MD memang pernah berbicara soal kepulangan Rizieq. Bahkan Mahfud MD pada saat itu juga berbicara soal penjemputan HRS di Bandara Soekarno-Hatta.
Ini baru gubernurku
BalasHapusPosting Komentar